Minggu, 28 Oktober 2012


Agama Hindu
Agama Hindu adalah agama yang mempunyai usia terpanjang merupakan agama yang pertama dikenal oleh manusia. Agama Hindu pertamakalinya berkembang di Lembah Sungai Shindu di India. Dilembah sungai inilah para Rsi menerima wahyu dari Hyang Widhi dan diabadikan dalam bentuk Kitab Suci Weda. Dari lembah sungai sindhu, ajaran Agama Hindu menyebar ke seluruh pelosok dunia, yaitu ke India Belakang, Asia Tengah, Tiongkok, Jepang dan akhirnya sampai ke Indonesia. Agama Hindu mulai berkembang di Indonesia pada abad ke-4 masehi. Penyebar Agama Hindu di Indonesia adalah Rsi Agastya yang bergelar Agastya Yatra, Pita Segara, dan Bhatara Guru. Hubungan antara Indonesia dngan India sudah terjadi sejak lama. Beberapa teori yang berkaitan dengan masuknya Agama Hindu ke Indonesia, yaitu:
1.      Mookerjee (India) dengan teori Dagang.
2.      Prof. Moons (Belanda) dengan teori Ksatria.
3.      Krom (Belanda) dengan teori Waisya.
4.      Bosh (Belanda) dengan Kaum Brahmana.
5.      Prasasti Dinoyo (Rsi Agastya).
Kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia
1.                 Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara dan seluruh Asia Tenggara. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini. Informasi yang ada diperoleh dari Yupa / prasasti dalam upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana.Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kudungga. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Kudungga adalah pembesar dari Kerajaan Campa (Kamboja) yang datang ke Indonesia. Kudungga sendiri diduga belum menganut agama Budha.Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
2.                 Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanagara adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Prasasti peninggalan kerajaan Taruma Negara
·                     Prasasti Kebon Kopi
·                     Prasasti Tugu
·                     Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul
·                     Prasasti Ciaruteun
·                     Prasasti Muara Cianten
·                     Prasasti Jambu
·                     Prasasti Pasir Awi


3.                 Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran banyak ditemukan peninggalan-peninggalan yang menunjukan kehidupan disana, diantaranya arca Rajarsi dan juga arca dari Cibuaya yang berasal dari abad ke-8 dan ke-9 masehi. Sebagai bukti bahwa disana telah berkembang Agama Hindu dengan pesat.
4.                 Kerajaan Holing
Kerajaan Holing berkembang di Jawa Tengah pada abad ke-674 masehi, berasal dari dinasti Tong dengan raja perempuan yang bernama Ratu Sima. Beliau Agama Hindu yang sangat taat dan sangat adil, jujur, dan tegas. Kebesaran kerajaan Hindu di Jawa Tengah dapat dilihat dari dinasti Thukmas yang memakai huruf Pahlawa dengan bahasa Sansekerta.
5.                 Kerajaan Kajuruhan
Kerajaan Kajuruhan dengan rajanya yang bernama Dewa Sima. Pengaruh Agama Hindu di Jawa Timur dapat ditemukan dalam prasasti Dinoyo berangka tahun 760 masehi memakai huruf Jawa Kuno dengan bahasa Sansekerta.
6.                 Kerajaan Medang Kemulan
Perkembangan agama hindu di Jawa Timurdi ketahui dari munculnya Mpu Sendok sebagai peletak dasar yang memerintah di Kerajaan Medang Kemulan tahun 929-947 masehi yang bergelar Sri Istana Tungga Wijya, berarti raja yang sangat memuliakan Dewa Siwa dan konsep Tri Murti.
7.                 Kerajaan Pasuruan
Pada masa pemerintahan Raja Airlangga tahun 1019-1042 disusun kitab Arjuna Wiwaha oleh Empu Kanwatahun 1030
Ø    Kerajaan Janggala (Singosari dengan ibu kotanya Kahuripan)
Ø    Kerajaan Panjala (Kediri dengan ibu kotanya Daha)
8.                 Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno atau disebut dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak di Jawa Tengah. Daerah Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan seperti pegunungan serayu, gunung prau, gunung sindoro, gunung sumbing, gunung ungaran, gunung merbabu, gunung merapi, pegunungan kendang, gunung lawu, gunung sewu serta gunung kidul. Daerah ini juga  banyak mengalir sungai besar diantaranya sungai Progo, Bogowonto, Elo, dan Bengawan Solo. Kerajaan ini sering disebut dengan Kerajaan Mataram Kuna sebagai pembeda dengan Mataram Baru atau Kesultanan Mataram (Islam). Kerajaan Mataram merupakan daerah yang subur yang memudahkan terjadinya pertumbuhan penduduk yang  cukup pesat dan merupakan kekuatan utama bagi Negara darat.Kerajaan Mataram berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan antara abad ke-8 dan abad ke-10. Nama Mataram sendiri pertama kali disebut pada prasasti yang ditulis di masa raja Balitung.
9.                 Kerajaan Majapahit                                                    Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Borneo, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan. Sesudah Singhasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290, Singhasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang,[2] menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya.
Beberapa sebab runtuhnya kerajaan Majapahit, yaitu:
·                     Tidak ada pendamping yang handal dan mampu sebagai penerus generasi berikutnya.
·                     Adanya perang saudara.
·                     Rusak dan hancurnya sarana dan prasarana Hindu.
·                     Masuknya pengaruh agama-agama lain.
·                     Banyaknya kerajaan hindu.
·                     Banyaknya kerajaan bawahan yang melepaskan diri.

10.            Kerajaan Hindu di Bali
Ø  Pada masa Bali Kuno
Keluarga raja-raja Warmadewa pertama kali muncul dalam sejarah 914-1080. Pada tahun 989 diperintah oleh Sang Ratu Luhur Sri Guna Priya Dharma Panti bersama suaminya Sri Dharmadayana Warmadewa. Keberadaan Bali pada zamannya tidak terlepas dari kedatangan orang-orang suci yang mengajarkan tentang Agama Hindu seperti Rsi Markandeya, yang memakai dasar Panca Datu di Pura Besakih. Hal ini dapat dilihat dari prasasti Sukawana dan lontar Bhuana Tatwa Maha Rsi Markandeya.
Ø  Pada masa Bali Pertengahan
Diawali dengan pemerintahan Sri Kresna Kepakisan yang pusat kerajaannya di Samprangan dan puncak keemasan adalah waktu pemerintahan Dalem Watorenggong dengan pendeta Istananya Dang Hyang Nirarta yang berjasa banyak terhadap kehidupan kerajaan ini.